Sebelumnya kita telah membahas apa itu pompa sentrifugal,
komponen, serta system kerjanya. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan
apa itu Head Pompa. Sebagian orang yang sudah terlebih
dahulu terjun di dunia ini (kepompaan) mungkin tidak asing lagi dengan istilah
head pompa.
Sebuah
alat ataupun perangkat tentu memiliki sebuah nilai kemampuan untuk diukur dan
dinilai yang nantinya untuk menunjang performansi. Sebagai contoh, jika pada
kendaraan kita mengenal salah satu faktor nilai kemampuannya melalui besarnya volume cylinder (cc), yang nantinya untuk mengetahui bagaimana performansi suatu kendaraan tersebut. Namun jika pada pompa kita mengenal dengan istilah
Head Pump untuk mengukur sebuah kemampuan pompa. Secara teori head pompa adalah
energy mekanik total per satuan berat zat cair, dan dinyatakan dengan satuan
tinggi kolom zat cair dalam meter. Untuk lebih mudah memahami, bayangkan kita hendak mengalirkan air dari gedung bertingkat, pada basement hingga lantai 20.
Diketahui ketinggian dari basement hingga lantai 20 adalah 1000 meter.
Sehingga kita akan memilih pompa dengan Head 1000 meter agar air mampu
mengalir dari basement hingga lantai 20.
Setelah
mengetahui apa itu Head Pump, sekarang kita akan membahas bagaimana menghitungnya.
Parameter untuk mencari head sendiri merupakan fungsi dari tekanan, kecepatan,
ketinggian, serta head loss. Sebelum kita melangkah lebih jauh ada suatu
isitilah yang asing. Apa itu head loss?
Suatu
perfomansi pompa tidak mungkin memiliki efesiensi 100%. Tentu kurang dari
100%. Sebuah persenan (nilai) hilang ini lah yang kita sebut head loss. Yaitu head yang
terbuang yang disebabkan beberapa factor. Menurut faktornya head terbagi
menjadi 2. Head loss mayor dan head loss minor.
Head
loss mayor terjadi karna adanya fluida yang tergesek oleh pipa itu sendiri. Sedangkan head
loss minor adalah head loss yang terjadi karna ada fitting pada pipa dan
perubahan secara tiba - tiba pada luas penampang pipa (menyempit atau meluas).
Kembali
pada perhitungan Total Head dari pompa, setelah kita mengetahui apa saja
parameter untuk menghitung head, maka akan didapat rumus sebagai berikut :
dan
jika dijabarkan menjadi sebagai berikut :
Dimana
:
-
H =
Head Total Pompa (meter)
-
Hp =
Head Tekanan (meter)
-
Hv =
Head Kecepatan (meter)
-
Hz =
Head statis (ketinggian) (meter)
Dilihat dari gambar diatas, perbedaan tekanan, kecepatan, dan ketinggian didapat
dari
perbedaan saat kondisi suction dan discharge. Sedangkan head loss sendiri
dihitung sepanjang pipa suction hingga discharge. Saya kira untuk Hp ,
Hv ,dan Hz
tidak ada masalah dan mudah dipahami. Untuk
selanjutnya saya akan membahas
bagaimana menghitung Head loss.
Seperti yang saya
jelaskan diatas, head loss terbagi menjadi head loss mayor dan
minor. Untuk
menghitung head loss mayor sendiri dapat menggunakan rumus :
Dimana f
adalah friction factor. Untuk mengetahu nilai f terlebih dahulu kita
harus
mengatahui jenis alirannya, laminar atau turbulen. Untuk mengetahui jenis
aliran, kita terlebih dahulu
menghitung Reynold
number (Re) dengan rumus :
Jika memiliki nilai Re > 4000 maka
termasuk aliran turbulen. Jika Re < 2000 maka
termasuk laminar. Jika Re nya 2000 – 4000 termasuk aliran transisi. Jika aliranya
termasuk
aliran laminar makan f dapat dicari dengan rumus :
Jika
alirannya termasuk turbulen dapat dicari dengan bantuan diagram moddy.
Pada
diagram moddy kita inputkan nilai Re dan relative roughness dengan rumus :
Nilai e bisa dilihat pada nilai table ketetapan. Sehingga nanti akan didapat pulanilai
f yang
nantinya untuk menghitung Head loss mayor.
No comments:
Post a Comment